Pages

Tuesday, June 18, 2013

example Audit volt

A.     Pendahuluan
Warna tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang perlu diketahui, karena dapat dijadikan petunjuk adanya sifat-sifat khusus dari tanah tersebut. Tanah berwarna gelap mencirikan kandungan bahan organik yang tinggi, warna kelabu menunjukkan pengaruh air yang dominan, warna merah menunjukkan bahwa tanah sudah mengalami pelapukan yang lanjut. Warna tanah ditentukan dengan cara membandingkannya dengan warna yang terdapat pada Munsell Soil Color Chart. Warna dinyatakan dengan tiga satuan yaitu kilap (HUE), nilai (VALUE) dan kroma (CHROMA), menurut nama yang tercantum dalam jalur yang bersangkutan. Kilap berhubungan dengan panjang gelombang cahay, nilai berhubungan dengan kebersihan warna dan kroma adalah kemurnian relatif dari spektrum warna.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penetapan warna :
1.      Tanah harus lembab
2.      Lapangan terbuka dan teduh, namun tidak terkena matahari langsung dan tidak terlindungi.
3.      Tanah ditaruh di bawah lubang kertas dengan jari/pisau
4.      Tanah tidak boleh mengkilat
5.      Waktu pengerjaan di atas jam 09.00 dan dibwah jam 16.00 WIB
6.      Jika warna tidak sesuai dengan warna gambar, maka diberikan angka kilap, nilai dan kroma tertinggi dan terendah yang membatasinya.
7.      Para peneliti seharusnya tidak buta warna.
Struktur tanah merupakan butir majemuk yang terdiri dari sejumlah butir tunggal atau fraksi pasir, debu dan liat yang diikat oleh bahan organik hidroksi Al dan Fe atau kation tertentu yang membentuk agregat dengan bidang belah yang alami. Butir majemuk yang terbentuk secara alami disebut PED. Ukuran PED terbagi atas halus, sedang atau kasar. PED akan menentukan apakah struktur lempeng, berbutir, tiang atau prisma.
Konsistensi menggambarkan sifat tanah terhadap kandungan air tanah dalam tanah, basah, lembab dan kering. Basah berarti kadar air lebih tinggi dari kapasitas lapang. Kelengketan atau adhesi tanah ditentukan dengan memijit tanah antara ibu jari dan telunjuk.
Terdapat empat tingkat kelengketan tanah yaitu:
1.      Tidak lengket : lepaskan kedua jari, kedua jari bersih dari tanah
2.      Agak lengket  : lepaskan kedua jari, ada sedikit tanah melekat pada kedua jari
3.    Lekat               : regangkan kedua jari, tanah tinggal melekat dan gaya
                            meregangkan lebih besar daripada agak lekat.
4.      Sangat lekat   : regangkan kedua jari, tanah melekat sekali gaya meregangkan  
                       lebih besar daripada lekat.
Plastisitas (sifat kenyal) menggambarkan kohesi tanah jenuh air di mana sifat dapat membentuk tanah tanpa retak bila dipijit antara ibu jari dan telunjuk, dibagi atas:
1.      Tidak plastis   : tidak dapat dibentuk pita atau bulatan
2.      Agak plastis   : dapat dibentuk bulatan atau pita, akan tetapi cepat patah/retak
3.      Plastis             : dapat dibentuk bulatan atau pita, tekanan sedang mengubah
                       bentuk dengan mudah.
4.      Sangat plastis : dapat dibentuk bulatan atau cerutu, memerlukan gaya lebih
                      besar dari plastisitas untuk mengubahnya.
Konsistensi keadaan lembab ditentukan dengan meremas tanah berkadar air antara titik layu permanen dan kapasitas lapang. Dibagi atas:
1.      Lepas                          : tanah terlepas satu dengan lainnya, tidak terikat
  melekat bila ditahan
2.      Sangat gembur           : dengan sedikit tekanan mudah bercerai, bila
  digenggam mudah menggupal, melekat bila ditekan.
3.      Gembur                      : bila diremas bercerai, bila digenggam mudah
  menggumpal, melekat bila ditekan.
4.      Teguh                         : tanah tahan terhadap remasan, bercerai dengan
  tekanan sedang.
5.      Sangat teguh              : tahan terhadap remasan, bercerai dengan tekanan
  tinggi atau digenggam bentuk tidak berubah.
Tekstur adalah perbandingan relatif pasir, debu dan tanah liat. Laju dan berapa jauh berbagai reaksi kimia dan fisika penting dalam pertumbuhan tanaman diatur oleh tekstur, karena tekstur ini akan menentukan jumlah permukaan tempat terjadinya reaksi. Partikel pasir berukuran relatif lebih besar dan oleh karena itu menunjukkan permukaan yang kecil dibandingkan dengan yang ditunjukkan oleh partikel debu dan tanah liat yang berbobot sama. Pasir meningkatkan ukuran ruanagna antar partikel sehingga memberikan peluang pergerakan udara dana ir drainase. Debu mempunyai permukaan yang lebih laus setiap gramnya dan mempunyai laju pelapukan dan pelepasan hara terlarut yang lebih cepat untuk pertumbuhan tanaman dibandingkan pasir. Partikel debu terasa halus seperti tepung dan mempunyai sedikit kecendrungan untuk saling melekat atau menempel pada partikel lain. Sedangkan ciri utama dari tanah liat adalah tanah dengan kapasitas terbesar untuk menahan air melawan gaya gravitasi.
segitigateksturhasilhk0.jpgPenentuan tekstur tanah dapat dilakukan secara analisis laboratorium dan pendugaan di lapangan. Pendugaan tekstur tanah secara langsung di lapangan biasanya tidak seteliti seperti analisa di laboratorium. Namun demikian hal tersebut dapat membantu untuk mengetahui kelas tekstur tanah yang dapat mendekati hal yang sebenarnya.





                                                                                                                     
B.     Tujuan
1.      Mengatahui manfaat warna tanah sehubungan tentang tingkat perkembangan suatu tanah dan klasifikasi tanah.
2.      Menegtahui manfaat bentuk, tingkat perkembangan dan ukuran struktur sebagai penciri sifat suatu tanah tertentu
3.      Mengetahui manfaat bentuk, tingkat perkembangan dan ukuran struktur sebagai penciri sifat suatu tanah tertentu
4.      Mengetahui tingkat plastisitas dan konsistensi suatu tanah
5.      Mengetahui penetapan tekstur di lapangan dengan cara perasaan (tekstur by felling)
6.      Mengetahui tingkat plastisitas dan konsistensi suatu tanah
7.      Mengetahui penetapan tekstur di lapangan dengan cara perasaan (tekstur by felling)

C.   Metodologi Penelitian
Praktikum kali ini dilaksanakan pada Jumat, 12 Oktober 2012 pukul 16.00 WIB sampai dengan selesai bertempat di Kebun Percobaan FPPB Universitas Bangka Belitung.
D.     Alat Praktikum
1.      Pisau lapang dan meteran
2.      Buku Munsell Soil Color Chart
3.      Daftar isian penampang
4.      Timbangan dan botol semprot berisi air
5.      Bor tanah (apabila dilakukan pengujian tanah > 20 cm)
6.      Buku dan alat tulis




E.     Cara Kerja
-            Ambil segumpal tanah asli, ambil agregat tanah yang mewakili (pakai pisau) dan akan ditetapkan warnanya, patahkan sebesar 2-3 cm.
-            Kemudian warna tanah tersebut dibandingkan dengan warna-warna yang terdapat dalam lembaran buku Munsell Soil Color Chart.
-            Setelah diperolah hue yang tepat, cocokkan warna tanah tersebut dengan lembaran warna menurut lajur croma dan value. Geserkan kekanan atau kekiri sampai diperoleh croma dan value yang paling cocok.
-            Catat satuan/kode yang terdapat dalam lembaran kerja ini yaitu kilapan (hua) contoh 5 YR, nilai (value) contoh 5 dan kroma (chrome) contoh /6.
-            Sebagai contoh kode warna yang lengkap pada no.3 adalah 5 YR 5/6 yang berarti yellowish red (merah kekuning-kuningan)
-            Biasanya warna ini dicatat pada dua keadaan yaitu pada keadaan lembab (wet) dan kering (dry), oleh sebab itu yang kering, agar ditentukan juga warna lembabnya dengan cara membasahi contoh tanah sedikit.
-            Lakukan pengamatan warna pada setiap lapisan horizon tanah dan tuliskan hasil pengamatan anda pada daftar isian penampang.
-       Ambil segumpal tanah (dalam keadaan lembab) sebesar 10 cm3, kemudian pecahkan dengan menggunakan jari. Pecahkan gumpalan tanah tersebut terdiri dari agregat atau gabungan agregat.
-       Tentukan bentuk, ukuran dan konsistensinya, misalnya bentuk G (granular/butir), P (Lempeng/plate), CP (columnar/tiang), P (Prisma, kubus/blocky)
-       Ukuran misalnya VF (sangat halus), H (halus), M (sedang/medium), C (kasar)
-       Selanjutnya penentuan konsistensi dilakukan dengan mengambil segumpal tanah dan tentukan plastisitas dan konsistensinya pada keadaan lembab dan kering dengan cara meremas dan memijitnya dengan ibu jari. Tentukan macam plastisitas dan konsistensinya berdasarkan petunjuk praktikum.
-       Secara umum pendugaan dengan rasa terhadap penetapan tekstur sebagai berikut umunya pasir dirasakan kasar, debu lembut seperti tepung dan liat dirasakan melekat dan plastis.
-       Ambil segumpal tanah dan letakkan diatas telapak tangan kiri. Tambahkan air secukupnya dan aduk tanah itu hingga serba sama, kemudian selanjutnya anda dapat mengikuti diagram pembuatan tekstur secara perasaam sesuai petunjuk praktikum.
-       Letakkan sedikit tanah di atas tangan atau di antara jari-jari tangan, basahi sedikit demi sedikit sampai dicapai keadaan plastis maksimum. Keadaan ini akan menunjukkan saat yang tepat dalam pendugaan tekstur tanah. Rasakan adanya kekasaran, kelicinan, kelengketan dan kekenyalan serta derajat kemengkilatan tanah dengan ibu jari dan telunjuk. Perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
-       Kekasaran        : kekasaran dapat menunjukkan tingkat untuk menentukan
                        jumlah pasir yang terdapat dalam tanah.
-       Kelicinan         : kelicinan dapat menunjukkan keadaan tingkat dalam
                        menentukan jumlah debu, kadang-kadang karena partikel
                        debu yang banyak dan bergesekan maka akan terasa seperti
                          sabun
-       Kelengketan    : kelengketan dan plastisitas adalan pendugaan kandungan liat
                        dalam tanah. Bila tanah lebih kenyal makan akan lebih mudah
                        tanah tersebut dibentuk bola.






F.    Hasil dan Pembahasan

Lapisan
Horizon
Kedalaman
Warna
Tingkat Kelengketan
Plastisitas
Konsistensi
Struktur
Tesktur
1
A1
0-16cm
7,5 YR 4/6 Strong Brown
Tidak Lengket
Agak Plastis
Teguh
Gembur
Liat Pasir Berdebu
2
B1
0-76
7,5 YR 5/8 Strong Brown
Lengket
Tidak Plastis
Teguh
Gembur
Pasir Debu Berliat
3
B2
0-31
7,5 YR 6/8 Redish Yellow
Lengket
Tidak Plastis
Teguh
Gembur
Debu Lliat Berpasir

Pembasan
            Pada pembahasan ini, dapat diuraikan dari hasil praktikum yang telah dilakukan dilokasi di kebun percobaan Universitas Bangka Belitung.Horison yang ditemukan pada praktikum ini ada 3 yaitu horison A1horison peralihan, Horison B1serta horisonB2.
Pada Horison A1( 0-16 cm ), Merupakan horison AI di permukaan tanah yang terdiri dari campuran bahan organik dan bahan mineral dan horison eluviasi ( horison yang mengalami pencucian ) terhadap liat, Fe, Ai dan bahan organik. Horison ini memiliki kedalaman 0-16 cm yang terletak atau batas horison atas dan jelas..Kedalaman lapisan 16,yang batasan bersifat nyata. Pada kedalaman dari 0-16 cm warna yang dihasilkan adalah pada Hue 7,5 YR Value 6 di croma atau 4/6 adalah warna Strong brown. Pada kedalaman dari 0-16 pada sempel yang kami ambil dikebun percobaan Universitas Bangka Belitung, terdapat bahwa tanah yang kami ambil bersifat tidak lengket, tentang plastisitasnya agak palstis, pada konsistensinya bahwa tanah yang kami ambil bersifat teguh, tentang strukturnya tanah tersebut gembur,dan strukturnya liat pasir berdebu. Pada strukturnya setiap tanah pasti memeliki tiga unsur tersebut liat, pasir, dan berdebu kecuali dipasir kalau  diapsir cuman ada pasir dan debu, kalau dijelaskan bahwa pada sempel A1, pada kedalaman dari 0-16 adalah dominan liat.

Horison B1(0-76 cm).Merupakan horizon dipermukaan tanah yang terdiri dari campuran bahan organic dan mineral.Horison ini memiliki kedalaman 0-76 cm. Pada sempel yang kedua dibawah sepel dari 0-16 yaitu dari 0-76 terdapat sifat tanah yang kami temukan berbeda dari sempel yang pertama yaitu pada warna dari Hue 7,5 YR dan Vuleu 8 crom 5 atau 5/8 tanah pada sempel yang kedua adalah warna strong brown, dan pada tingkat kelengketannya lengket, pad tingkat plastisitasnya tidak plastis, sedangkan pada konsistensinya adalah tegu, pada strukturnnya tanah sempel kedua gembur, dan yang terakhir adalah teskturnya adalah pasir berdebu, berarti tanah pada sempel yang kedua strukturnya dominan pada pasir.
Horison B2( 0-31 cm). Merupakan horison iluviasi dari bahan yang tercuci diatasnya.Kedalaman lapisan 31,yang batasan bersifat berbaur, pad sempel yang ketiga terdapat beberapa sifat yang yang sedikit berbeda dari sempel yang pertama dan kedua yaitu pada warna, Hue, Vulue dan Croma. Krateristik yang terdapat pada sempel yang ketiga ada yang tidak berbeda dari sempel yang kedua yaitu pada tingkat kelengketannya yaitu lengket plastilitasnya tidak plastis,konsistensinya teguh, dan yang terakhir pada strukturnya adalah gembur. Yaitu pada warna, warnanya adalah redish yellow dan pada Hue 7,5 YR, Vuleu 8 dan, Croma 6. Pada sempel yang ketiga tesktur tanah tersebut adalah debu, liat, berpasir berarpi pada sempel yang ketiga tanah tersbut dominan pada debu. Berarti pada kitaga sempel yang kami ambil bahwa tanah disetiap kedalaman bebeda kreteristik walaupun ada beberapa yang sama.
Kesimpulan
            Bahwa tanah yang berada dikebun percobaan Universitas Bangka Belintung, pada sempel yang kami ambil ada tiga horison yaitu A1, B1, dan B2, mempuyai warna yang berbeda pada horizon A1 7,5 YR 4/6 strong brown, pada B1 7,5YR 5/8 strong brown, dan B2 YR 6/8 ridish yellow. Tingkat kelengketan cumn A1 yang beda pada A1 tidak lengket, pada B1 dan B2 lengket. Pada plastisitasnya tetap A1 yang beda agak plastis, B1 dan B2 sama tidak plastis. Pada konsistensinya sama dari A1, B1 dan B2 bersifat teguh. Pada struktur semua struktur dari tiga sempel sama, yaitu sama-sama gembur. Pada Tesktur berbeda A1 liat pasir berdebu, B1 pasir debu beliat, B2 debu liat berpasir.
DAFTAR PUSTAKA
(http://penetuan warna-tanah-html), diakses 13 oktober 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/cara menetukan tesktur-struktur, 14 oktober 2012 Rohmana, Aden. 2012.







           


No comments:

Post a Comment