A.
Pendahuluan
Warna tanah
merupakan salah satu sifat fisik tanah yang perlu diketahui, karena dapat
dijadikan petunjuk adanya sifat-sifat khusus dari tanah tersebut. Tanah
berwarna gelap mencirikan kandungan bahan organik yang tinggi, warna kelabu menunjukkan
pengaruh air yang dominan, warna merah menunjukkan bahwa tanah sudah mengalami
pelapukan yang lanjut. Warna tanah ditentukan dengan cara membandingkannya
dengan warna yang terdapat pada Munsell Soil Color Chart. Warna dinyatakan
dengan tiga satuan yaitu kilap (HUE), nilai (VALUE) dan kroma (CHROMA), menurut
nama yang tercantum dalam jalur yang bersangkutan. Kilap berhubungan dengan
panjang gelombang cahay, nilai berhubungan dengan kebersihan warna dan kroma
adalah kemurnian relatif dari spektrum warna.
Beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam penetapan warna :
1. Tanah
harus lembab
2. Lapangan
terbuka dan teduh, namun tidak terkena matahari langsung dan tidak terlindungi.
3. Tanah
ditaruh di bawah lubang kertas dengan jari/pisau
4. Tanah
tidak boleh mengkilat
5. Waktu
pengerjaan di atas jam 09.00 dan dibwah jam 16.00 WIB
6. Jika
warna tidak sesuai dengan warna gambar, maka diberikan angka kilap, nilai dan
kroma tertinggi dan terendah yang membatasinya.
7. Para
peneliti seharusnya tidak buta warna.
Struktur tanah
merupakan butir majemuk yang terdiri dari sejumlah butir tunggal atau fraksi
pasir, debu dan liat yang diikat oleh bahan organik hidroksi Al dan Fe atau
kation tertentu yang membentuk agregat dengan bidang belah yang alami. Butir
majemuk yang terbentuk secara alami disebut PED. Ukuran PED terbagi atas halus,
sedang atau kasar. PED akan menentukan apakah struktur lempeng, berbutir, tiang
atau prisma.
Konsistensi
menggambarkan sifat tanah terhadap kandungan air tanah dalam tanah, basah,
lembab dan kering. Basah berarti kadar air lebih tinggi dari kapasitas lapang.
Kelengketan atau adhesi tanah ditentukan dengan memijit tanah antara ibu jari
dan telunjuk.
Terdapat empat
tingkat kelengketan tanah yaitu:
1. Tidak
lengket : lepaskan kedua jari, kedua jari
bersih dari tanah
2. Agak
lengket : lepaskan kedua jari, ada
sedikit tanah melekat pada kedua jari
3. Lekat : regangkan kedua jari, tanah
tinggal melekat dan gaya
meregangkan lebih
besar daripada agak lekat.
4. Sangat
lekat : regangkan kedua jari, tanah
melekat sekali gaya meregangkan
lebih besar daripada
lekat.
Plastisitas (sifat kenyal) menggambarkan
kohesi tanah jenuh air di mana sifat dapat membentuk tanah tanpa retak bila
dipijit antara ibu jari dan telunjuk, dibagi atas:
1. Tidak
plastis : tidak dapat dibentuk pita atau
bulatan
2. Agak
plastis : dapat dibentuk bulatan atau
pita, akan tetapi cepat patah/retak
3. Plastis : dapat dibentuk bulatan atau pita,
tekanan sedang mengubah
bentuk dengan mudah.
4. Sangat
plastis : dapat dibentuk bulatan atau
cerutu, memerlukan gaya lebih
besar dari plastisitas
untuk mengubahnya.
Konsistensi keadaan lembab ditentukan
dengan meremas tanah berkadar air antara titik layu permanen dan kapasitas
lapang. Dibagi atas:
1. Lepas : tanah terlepas satu
dengan lainnya, tidak terikat
melekat bila ditahan
2. Sangat
gembur : dengan sedikit tekanan
mudah bercerai, bila
digenggam mudah menggupal, melekat bila
ditekan.
3. Gembur : bila diremas bercerai,
bila digenggam mudah
menggumpal, melekat bila ditekan.
4. Teguh : tanah tahan terhadap
remasan, bercerai dengan
tekanan sedang.
5. Sangat
teguh : tahan terhadap
remasan, bercerai dengan tekanan
tinggi atau digenggam bentuk tidak berubah.
Tekstur
adalah perbandingan relatif pasir, debu dan tanah liat. Laju dan berapa jauh
berbagai reaksi kimia dan fisika penting dalam pertumbuhan tanaman diatur oleh
tekstur, karena tekstur ini akan menentukan jumlah permukaan tempat terjadinya reaksi.
Partikel pasir berukuran relatif lebih besar dan oleh karena itu menunjukkan
permukaan yang kecil dibandingkan dengan yang ditunjukkan oleh partikel debu
dan tanah liat yang berbobot sama. Pasir meningkatkan ukuran ruanagna antar
partikel sehingga memberikan peluang pergerakan udara dana ir drainase. Debu
mempunyai permukaan yang lebih laus setiap gramnya dan mempunyai laju pelapukan
dan pelepasan hara terlarut yang lebih cepat untuk pertumbuhan tanaman
dibandingkan pasir. Partikel debu terasa halus seperti tepung dan mempunyai
sedikit kecendrungan untuk saling melekat atau menempel pada partikel lain.
Sedangkan ciri utama dari tanah liat adalah tanah dengan kapasitas terbesar
untuk menahan air melawan gaya gravitasi.
Penentuan
tekstur tanah dapat dilakukan secara analisis laboratorium dan pendugaan di
lapangan. Pendugaan tekstur tanah secara langsung di lapangan biasanya tidak
seteliti seperti analisa di laboratorium. Namun demikian hal tersebut dapat
membantu untuk mengetahui kelas tekstur tanah yang dapat mendekati hal yang
sebenarnya.
B.
Tujuan
1. Mengatahui
manfaat warna tanah sehubungan tentang tingkat perkembangan suatu tanah dan
klasifikasi tanah.
2. Menegtahui
manfaat bentuk, tingkat perkembangan dan ukuran struktur sebagai penciri sifat suatu tanah tertentu
3. Mengetahui
manfaat bentuk, tingkat perkembangan dan ukuran struktur sebagai penciri sifat
suatu tanah tertentu
4. Mengetahui
tingkat plastisitas dan konsistensi suatu tanah
5. Mengetahui
penetapan tekstur di lapangan dengan cara perasaan (tekstur by felling)
6. Mengetahui
tingkat plastisitas dan konsistensi suatu tanah
7. Mengetahui
penetapan tekstur di lapangan dengan cara perasaan (tekstur by felling)
C. Metodologi Penelitian
Praktikum kali ini dilaksanakan
pada Jumat, 12
Oktober 2012 pukul 16.00 WIB sampai dengan
selesai bertempat di Kebun Percobaan FPPB
Universitas Bangka Belitung.
D.
Alat
Praktikum
1. Pisau
lapang dan meteran
2. Buku
Munsell Soil Color Chart
3. Daftar
isian penampang
4. Timbangan
dan botol semprot berisi air
5. Bor
tanah (apabila dilakukan pengujian tanah > 20 cm)
6. Buku
dan alat tulis
E.
Cara
Kerja
-
Ambil segumpal tanah asli, ambil agregat
tanah yang mewakili (pakai pisau) dan akan ditetapkan warnanya, patahkan
sebesar 2-3 cm.
-
Kemudian warna tanah tersebut
dibandingkan dengan warna-warna yang terdapat dalam lembaran buku Munsell Soil
Color Chart.
-
Setelah diperolah hue yang tepat,
cocokkan warna tanah tersebut dengan lembaran warna menurut lajur croma dan
value. Geserkan kekanan atau kekiri sampai diperoleh croma dan value yang paling
cocok.
-
Catat satuan/kode yang terdapat dalam
lembaran kerja ini yaitu kilapan (hua) contoh 5 YR, nilai (value) contoh 5 dan
kroma (chrome) contoh /6.
-
Sebagai contoh kode warna yang lengkap
pada no.3 adalah 5 YR 5/6 yang berarti yellowish red (merah kekuning-kuningan)
-
Biasanya warna ini dicatat pada dua
keadaan yaitu pada keadaan lembab (wet) dan kering (dry), oleh sebab itu yang
kering, agar ditentukan juga warna lembabnya dengan cara membasahi contoh tanah
sedikit.
-
Lakukan pengamatan warna pada setiap
lapisan horizon tanah dan tuliskan hasil pengamatan anda pada daftar isian
penampang.
-
Ambil segumpal tanah (dalam keadaan
lembab) sebesar 10 cm3, kemudian pecahkan dengan menggunakan jari.
Pecahkan gumpalan tanah tersebut terdiri dari agregat atau gabungan agregat.
-
Tentukan bentuk, ukuran dan
konsistensinya, misalnya bentuk G (granular/butir), P (Lempeng/plate), CP
(columnar/tiang), P (Prisma, kubus/blocky)
-
Ukuran misalnya VF (sangat halus), H
(halus), M (sedang/medium), C (kasar)
-
Selanjutnya penentuan konsistensi
dilakukan dengan mengambil segumpal tanah dan tentukan plastisitas dan
konsistensinya pada keadaan lembab dan kering dengan cara meremas dan
memijitnya dengan ibu jari. Tentukan macam plastisitas dan konsistensinya
berdasarkan petunjuk praktikum.
-
Secara umum pendugaan dengan rasa
terhadap penetapan tekstur sebagai berikut umunya pasir dirasakan kasar, debu
lembut seperti tepung dan liat dirasakan melekat dan plastis.
-
Ambil segumpal tanah dan letakkan diatas
telapak tangan kiri. Tambahkan air secukupnya dan aduk tanah itu hingga serba
sama, kemudian selanjutnya anda dapat mengikuti diagram pembuatan tekstur
secara perasaam sesuai petunjuk praktikum.
-
Letakkan sedikit tanah di atas tangan
atau di antara jari-jari tangan, basahi sedikit demi sedikit sampai dicapai
keadaan plastis maksimum. Keadaan ini akan menunjukkan saat yang tepat dalam
pendugaan tekstur tanah. Rasakan adanya kekasaran, kelicinan, kelengketan dan
kekenyalan serta derajat kemengkilatan tanah dengan ibu jari dan telunjuk.
Perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
-
Kekasaran : kekasaran dapat menunjukkan tingkat untuk menentukan
jumlah pasir yang
terdapat dalam tanah.
-
Kelicinan : kelicinan dapat menunjukkan keadaan tingkat dalam
menentukan jumlah debu,
kadang-kadang karena partikel
debu yang banyak dan
bergesekan maka akan terasa seperti
sabun
-
Kelengketan : kelengketan dan plastisitas adalan pendugaan kandungan liat
dalam tanah. Bila tanah lebih
kenyal makan akan lebih mudah
tanah tersebut dibentuk
bola.
F.
Hasil
dan Pembahasan
Lapisan
|
Horizon
|
Kedalaman
|
Warna
|
Tingkat Kelengketan
|
Plastisitas
|
Konsistensi
|
Struktur
|
Tesktur
|
1
|
A1
|
0-16cm
|
7,5 YR 4/6 Strong Brown
|
Tidak Lengket
|
Agak Plastis
|
Teguh
|
Gembur
|
Liat Pasir Berdebu
|
2
|
B1
|
0-76
|
7,5 YR 5/8 Strong Brown
|
Lengket
|
Tidak Plastis
|
Teguh
|
Gembur
|
Pasir Debu Berliat
|
3
|
B2
|
0-31
|
7,5 YR 6/8 Redish Yellow
|
Lengket
|
Tidak Plastis
|
Teguh
|
Gembur
|
Debu Lliat Berpasir
|
Pembasan
Pada
pembahasan ini, dapat diuraikan dari hasil praktikum yang telah dilakukan
dilokasi di kebun percobaan Universitas Bangka Belitung.Horison yang ditemukan
pada praktikum ini ada 3 yaitu horison A1horison peralihan, Horison B1serta
horisonB2.
Pada Horison A1( 0-16 cm ), Merupakan horison AI di
permukaan tanah yang terdiri dari campuran bahan organik dan bahan mineral dan
horison eluviasi ( horison yang mengalami pencucian ) terhadap liat, Fe, Ai dan
bahan organik. Horison ini memiliki kedalaman 0-16 cm yang terletak atau batas
horison atas dan jelas..Kedalaman lapisan 16,yang batasan bersifat nyata. Pada
kedalaman dari 0-16 cm warna yang dihasilkan adalah pada Hue 7,5 YR Value 6 di
croma atau 4/6 adalah warna Strong brown. Pada kedalaman dari 0-16 pada sempel
yang kami ambil dikebun percobaan Universitas Bangka Belitung, terdapat bahwa
tanah yang kami ambil bersifat tidak lengket, tentang plastisitasnya agak
palstis, pada konsistensinya bahwa tanah yang kami ambil bersifat teguh,
tentang strukturnya tanah tersebut gembur,dan strukturnya liat pasir berdebu.
Pada strukturnya setiap tanah pasti memeliki tiga unsur tersebut liat, pasir,
dan berdebu kecuali dipasir kalau
diapsir cuman ada pasir dan debu, kalau dijelaskan bahwa pada sempel A1,
pada kedalaman dari 0-16 adalah dominan liat.
Horison B1(0-76
cm).Merupakan horizon dipermukaan tanah yang terdiri dari campuran bahan
organic dan mineral.Horison ini memiliki kedalaman 0-76 cm. Pada sempel yang
kedua dibawah sepel dari 0-16 yaitu dari 0-76 terdapat sifat tanah yang kami
temukan berbeda dari sempel yang pertama yaitu pada warna dari Hue 7,5 YR dan
Vuleu 8 crom 5 atau 5/8 tanah pada sempel yang kedua adalah warna strong brown,
dan pada tingkat kelengketannya lengket, pad tingkat plastisitasnya tidak
plastis, sedangkan pada konsistensinya adalah tegu, pada strukturnnya tanah
sempel kedua gembur, dan yang terakhir adalah teskturnya adalah pasir berdebu,
berarti tanah pada sempel yang kedua strukturnya dominan pada pasir.
Horison B2(
0-31 cm). Merupakan horison iluviasi dari bahan yang tercuci diatasnya.Kedalaman
lapisan 31,yang batasan bersifat berbaur, pad sempel yang ketiga terdapat
beberapa sifat yang yang sedikit berbeda dari sempel yang pertama dan kedua
yaitu pada warna, Hue, Vulue dan Croma. Krateristik yang terdapat pada sempel
yang ketiga ada yang tidak berbeda dari sempel yang kedua yaitu pada tingkat
kelengketannya yaitu lengket plastilitasnya tidak plastis,konsistensinya teguh,
dan yang terakhir pada strukturnya adalah gembur. Yaitu pada warna, warnanya
adalah redish yellow dan pada Hue 7,5 YR, Vuleu 8 dan, Croma 6. Pada sempel
yang ketiga tesktur tanah tersebut adalah debu, liat, berpasir berarpi pada
sempel yang ketiga tanah tersbut dominan pada debu. Berarti pada kitaga sempel
yang kami ambil bahwa tanah disetiap kedalaman bebeda kreteristik walaupun ada
beberapa yang sama.
Kesimpulan
Bahwa
tanah yang berada dikebun percobaan Universitas Bangka Belintung, pada sempel
yang kami ambil ada tiga horison yaitu A1, B1, dan B2,
mempuyai warna yang berbeda pada horizon A1 7,5 YR 4/6 strong
brown, pada B1 7,5YR 5/8 strong brown, dan B2 YR 6/8
ridish yellow. Tingkat kelengketan cumn A1 yang beda pada A1
tidak lengket, pada B1 dan B2 lengket. Pada
plastisitasnya tetap A1 yang beda agak plastis, B1 dan B2
sama tidak plastis. Pada konsistensinya sama dari A1, B1
dan B2 bersifat teguh. Pada struktur semua struktur dari tiga sempel
sama, yaitu sama-sama gembur. Pada Tesktur berbeda A1 liat pasir
berdebu, B1 pasir debu beliat, B2 debu liat berpasir.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/cara
menetukan tesktur-struktur, 14 oktober 2012 Rohmana,
Aden. 2012.
(online), (http://www.informatika.org/~rinaldi/Matdis/2008-2009/Makalah2008/Makalah0809-029.pdf-struktur dan tesktur tanah), diakses 13
oktober 2012
No comments:
Post a Comment